CRIYOS URIP

Posting kali ini aku tulis sebagai flash back jauh sebelum posting LONG LAMPAH aku posting di halaman blogku. Di sini aku coba deskripsikan sebagian lakon yang pernah ku jalani dalam kehidupan di dunia hingga detik ini. Sebagai orang baru yang belum begitu tau tentang apa arti hidup dan kehidupan untuk meninggalkan sedikit jejak-jejak pribadi di ranah blog, yang mungkin sudah banyak di sajikan oleh sebagian topik dan type blog yang sejenis.

Berangkat dari Aku yang hanya seorang anak kampung dari keluarga kecil yang Alhamdulillah pas-pasan (bisa makan sehari 3 x) dimana hanya numpang lahir dan sekolah saja di sebuah kota kecil di pulau Jawa di Negara Indonesia ini. Banyak orang menyebut kota itu dengan kota batik ataupun bumi bengawan yang punya slogan kota BERSERI dan THE SPIRIT OF JAVA. Sebuah kota di Propinsi Jawa Tengah yang terletak diantara Provinsi Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Atau orang lebih mengenalnya dengan sebutan kota Solo tempat di mana Pesta Olahraga Nasional I diselenggarakan dan tempat dimana juga Maestro Keroncong Gesang lahir, besar dan tinggal hingga akhirnya tutup usia Pada tanggal 20 Mei 2010 kemaren.

Di saat itu seperti halnya anak-anak kecil sebayaku yang masih polos dan belum tau begitu banyak tentang hidup dan menghidupi keluarga yang mungkin terasa berat bagi sebuah keluarga kecil dengan basic orang tua tua minim akan pendidikan namun sadar akan arti pendidikan yang amat penting bagi anak-anaknya di masa depan kelak, dari semangat itulah mungkin dengan berbagai upaya dan tetes demi tetes perasan keringat kedua orang tuaku hingga akhirnya aku bisa tumbuh dan jadi seperti sekarang ini. Mungkin pernah juga aku berpikir "kenapa ya aku terlahir dari keluarga seperti ini?", Namun segera saja aku tendang pikiran yang sempat bertahun-tahun menghantuiku di setiap langkah dan gerakku karena semua manusia mempunyai jalan hidup yang telah di gariskan oleh Sang Maha Pencipta. Kembali ke aku dan masa kecilku, pada waktu kecil tentunya banyak sekali pengalaman dan kenangan hidup yang kita alami dan tak dapat terulang kembali pada diri kita meskipun kita membelinya dengan semua harta benda apapun yang ada di dunia ini untuk mengembalikan kita ke waktu kecil dulu, suka dan duka ku jalani bersama aku dan keluarga kecilku, saat itu aku hanya punya seorang saudara laki yang terlahir setelah aku lahir duluan dari rahim ibuku tepatnya selisih 4 tahun dari aku lahir, walaupun sesudahnya aku dapatkan lagi 1 saudara perempuan dalam keluargaku namun itu tak berlangsung lama karena saudara perempuanku itu hanya diberi kesempatan untuk menikmati sejuk dan gerahnya bernafas di dunia hidup selama 2 bulan dari kelahirannya untuk selanjutnya mendahului kami meninggalkan kehidupan fana ini menuju kehidupan yang lebih kekal dan abadi menghadap Illahi Rabb, Ikhlas dan sabar mudah-mudahan bisa menjadikan jalannya lebih lancar di sana. Bertahun-tahun pula keluarga kecil ini mengarungi hidup dengan beranggotakan 2 anak laki-laki dan 2 orang tua hingga akhirnya ku dapatkan 1 saudara laki-laki lagi di penghujung masa tertinggi pendidikan ku di sekolah.

Pada jenjang pendidikanku aku patut mensyukuri atas limpahan karunia dari Allah SWT, karena telah dilimpahkan sedikit kelebihan, walaupun tak selalu juara kelas namun paling tidak dapat prestasi yang cukup untuk mendapatkan beberapa keringanan dalam hal pembiayaan pendidikan di masa itu yang tentunya juga cukup besar dan berat bagi keluargaku meskipun hanya sampai tingkat jenjang pendidikan di bawah Perguruan Tinggi atau universitas yang biasa kelasnya di sebut dengan sebutan kampus oleh banyak orang dan anak didiknya biasa mendapat gelar sebutan mahasiswa dan setelah lulus nantinya mendapat sematan gelar yang bisa ia cantumkan dalam penulisan nama lengkapnya untuk dipakainya sebagai salah satu senjata dalam meraih kesuksesan hidup terutama untuk mereka yang amat sangat ingin menjadikan dirinya sebagai pengabdi negara yang mendapatkan semua fasilitas finansial yang hanya menguntungkan diri mereka dan beberapa golongan mereka saja tanpa mempedulikan lagi akan tugas dan tanggung jawab mereka pada negara dan warga negara itu sendiri yang biasanya mereka disebut sebagai Pegawai Negeri Sipil. Ada juga yang mendapatkan keuntungan meraih kedudukan dan finansial yang lebih baik dari gelar perguruan tinggi yang dibuktikan dengan kertas selembar dan menepikan orang yang lebih berkompeten mungkin karena latar belakang pendidikan yang lebih rendah walaupun mereka mampu namun harus tersingkir dan tetap jadi bawahan orang-orang bertitel yang mana telah menjadi adat budaya dalam kehidupan di bangsa Indonesia yang kita cintai ini. Untuk isu miring terbaru lanjutan kisah negeri ini ataupun informasi-informasi yang lain terutama yang berkenanan dengan kota Solo bisa anda temukan di link ini dan untuk sekedar berkangen ria dengan suasana live streaming videonya di link ini(bukannya aku promosikan tapi aku hanya sedikit berbagi mungkin sesama orang rantau yang jauh dari info tersebut)

Kembali ke aku sajalah, ....... (waduh enek telpon sik naknu lanjut mengko meneh)



0 komentar:

Posting Komentar

Your side income may be